Setiap jiwa terlahir atas kehendak Allah. Padanya telah dianugerahkan oleh Allah untuk merindu kepada-Nya.
Maka, disebabkan oleh karena itu, setiap jiwa sesungguhnya tidak menolak akan kebenaran. Hanya, dengan kehendak-Nya, Allah menguji pada setiap jiwa. Dan, dalam perjalan hidup masing-masing jiwa, beragam responnya. Ada yang beriman dan ada yang tidak beriman kepada Allah.
Pada jiwa yang beriman kepada Tuhannya azza wa jalla, dia selalu berharap Allah akan mencurahkan rahmat-Nya. Lalu, dia akan berjuang untuk mendekati Allah dengan berbagai cara yang didapatkannya dalam hidup dan kehidupan.
Ada yang secara zahir dia berjuang untuk menemukan jalan Allah dengan ilmu pengetahuan agama (Islam) yang diikutinya hingga mencapai suatu pemahaman dalam pandangan akal pikirannya. Bahwa Islam hadir sebagaimana yang diketahui melalui hasil penelusuran berbagai literatur atau kitab-kitab yang dikajinya.
Ada lagi, sebagaimana pada kebanyakan umat Islam, hadirnya Islam sebagaimana yang diperoleh dari para ustad atau guru-guru zahir yang telah memberikan pengetahuan "Apa dan Bagaimanakah Islam Itu?".
Yang lainnya, selain dari yang sudah disebutkan sebelumnya, Islam lahir dengan kejernihan jiwanya dalam menghadap Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana. Pengetahuan akan kebenaran firman Allah hadir atas karunia yang telah diturunkan ke dalam jiwanya.
Perjuangan kaum yang disebut terakhir ini tidak berlepas dari hatinya yang selalu berzikir. Kajian-kajian yang dulu pernah diperolehnya dijadikan sebagai hasil upaya penelaahan yang tidak disa-siakan begitu saja, melainkan disinergitaskan dengan karunia Allah yang turun kepadanya.
Luncuran petunjuk yang datang ke hatinya setelah berjuang melawan kebatilan di dalam jiwanya merupakan pedoman yang digunakan dengan tingkat kehati-hatian. Dibekali jiwa dengan zikir, tasbih dan berlindung kepada Allah, maka setiap kalimat yang hadir di dalam jiwanya menjadi pencerahan baru dari yang sudah didapatkan melalui proses berpikir logis.
Kedalaman pemahaman atas karunia dari Allah telah mengetengahkan hal-hal baru yang selama itu masih dianggap sebagai mustahil. Keluasan ilmu Allah dan rahmat-Nya meniadakan pandangan miring berubah menjadi tegak lurus, bahwa itulah kebenaran telah hadir di dalam jiwanya.
"Puisi Hati" merupakan hasil ekspresi dari apa yang telah sampai kepada keyakinan yang sangat kuat akan kebenaran firman Allah bahwa "Allah mengilhamkan ke dalam jiwa jalan menuju takwa." Hal demikian dapat terjadi karena merupakan janji Allah bahwa beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwa itu. Dan merugilah orang yang mengotorinya.