Minggu, 26 September 2010

Bahtera Kehidupan Alam Dunia

Bila manusia tak mampu menjual dirinya maka pasti sulit akhirnya,
duhai manusia betapa kerdilnya dirimu di hadapan Allah Yang Mulia.
Luka di hati tak dapat diobati oleh obat dunia,
luka dunia sebaliknya dapat disembuhkan oleh Dia Yang Maha Bijaksana,

Apakah musuh yang nyata bagi manusia?
di kala sekarat manusia hanya lupa pada dirinya.
Siapa yang dapat menolong lupa pada diri manusia?
tak ada satu pun bila bukan Allah Azza wa Jalla.

Bahtera bukan satu-satunya yang dapat memuat manusia,
sekali berlabuh pasti hanya lekas berada di ujung dunia.
Akankah bahtera kehidupan manusia mengantarkan ke hadirat Tuhannya?
hanya Dia yang menentukan nasib umat manusia.

Duhai anak Adam yang penuh durhaka,
sudahkah dirimu berubah laksana bahtera yang berlabuh di dermaga?
Sulit bagimu jika tak ada kata tulus dalam terjaga hatinya,
sipunya keburukan hanya dapat tertawa akan dua dusta, bohong dan tawarnya yang hampa.

Bila sudah begitu adanya akan lari ke mana?
abu sulit kembali jadi kayu yang sama bentuknya.
Segera bergegas adalah jawabnya,
Bila akan menuju Allah Azza wa Jalla.

Selengkapnya

Rabu, 15 September 2010

Menangislah

Alangkah bahagia bila kudapat menjadi hamba yang menangis,
bukan karena duka tapi merasakan nikmatnya bersahaja di hadapan-Mu.
Tubuhku hanyalah seonggok daging yang tak bernilai apa-apa selain kumis,
pun itu hanya sebatas hiasan diri yang tak juga berarti bila tiada kehadiran-Mu.

Sajadah bukan tak menyanjung bila diriku merendah penuh isak tangis,
sujud adalah bukti kerendahan diri yang patut mengagungkan nama-Mu.
Seluruh bagian dari tubuhku merunduk takut bila sadar ada Dia Yang Aziz,
Adakah manusia sedemikian perkasa sebagaimana wujud-Mu?

Sadari bahwa solatmu adalah kerendahanmu di sehelai serabut tipis,
anugerah bila kau mengerti bahwa dirimu tak berdaya di sisi Tuhanmu.
Masih adakah bahwa kau tak berangan-angan selain kulitmu sangat tipis?
maka sanggupkah bila kelak kau menerima amalmu dihisab oleh Tuhanmu?

Wahai manusia yang mengaku beriman kepada Allah tapi tak menangis,
alangkah angkuhnya dirimu yang merasakan lemahnya jiwa tapi tak akui salahmu.
Saat bagimu untuk menangis di sisi Allah tanda tak kuasanya dirimu tuk menepis,
justru adalah kebahagiaan senantiasa sapa dirimu di hadirat Allah Tuhanmu.

Selengkapnya

Senin, 13 September 2010

Mulia

Lupakan masa lalu yang buruk lagi menyesatkan,
tiada guna hanya menyesali tanpa mau memperbaiki kebiasaan.
Ada pintu untukmu bertobat yang dimaafkan,
asal kau betul-betul menyesali dosa semua perbuatan .

Manusia bagai ombak bergulung ke tepian,
lalu bergerak menuju pusaran.
Jangan lupa dunia yang tak punya belas kasihan,
segeralah sucikan jiwa yang tak asal-asalan.

Reguklah air yang menyegarkan,
jangan kau minum racun yang mematikan.
Sambutlah masa depan yang menggembirakan,
tiada kata yang membosankan.

Jika kau pertaruhkan raga jadi pintu harapan,
maka sungguh mulia nasibmu kawan.
Maka semua yang menjadikan hidup terasa banyak beban,
akan sirna bila kau menjadi manusia pilihan.

Mulia adalah tumpuan orang yang beriman,
bila dia mengikuti jalan menuju Allah Yang Memberimu makan,
Wahai sahabat yang dirindukan oleh segenap penghuni alam keabadian,
jangan biarkan dirimu menjadi lawan yang merugikan.

Selengkapnya

Kamis, 02 September 2010

Puasa Hamba

Andaikan kutahu pahala puasa adalah kemuliaan,
maka tak mungkin aku berpuasa sekedarnya.
Kuingin kembalikan aku ya Allah pada puasa yang meneguhkan jiwa.
Bukan puasa hanya wajib,
tetapi lebih dari itu.

Andaikan Kau beri aku waktu di tahun depan,
jadikan diriku orang yang senantiasa berpuasa lebih dari sekedar.
Menjunjung tinggi nilai-nilai berpuasa sebagaimana seharusnya.
Berpuasanya manusia-manusia yang merendah di hadapan-Mu.
Ya Allah diriku belum mampu memaknai puasa yang seharusnya,
bukan asal puasa.

Duhai Allah kini kutahu bagaimana kehendak-Mu,
saat manusia diwajibkan berpuasa.
Bahwa puasa seorang hamba tidak begitu,
melainkan puasa yang mengerti hakikatnya.
Puasa bukan menahan lapar dan haus,
namun puasa yang sungguh-sungguh puasa lahir dan batin.

Puasa seorang hamba memang begitu seharusnya,
bukan sekedar puasa.
Puasa seorang hamba menjangkau langit,
menemui Sang Maha Raja.
Itulah puasa yang bernilai kemuliaan.
Selengkapnya

'Iedul Fitri, Takbir, Tahmid, dan Tahlil

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
La ilaha illallahu Allahu Akbar,
Wa lillahil hamdu.

Duhai Allah,
Nama-Mu diagungkan oleh segenap penghuni langit dan bumi,
tak kecuali, selain iblis.
Para malaikat, manusia, jin, dan seluruh alam memuji nama-Mu,
hanya iblis laknatullah 'alaih

Gemuruh suara memanggil nama-Mu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Azab anak umat manusia seakan tiada pada hari itu,
Semuanya bergembira menikmati kemenangan,
'Iedul fitri momentum manusia beriman yang asyik bersatu dengan-Mu
Selengkapnya
Read More