Kudengar suara rendah di tengah keheningan
Hiruk pikuk kekuatan angin bertebaran
Seolah ada desah suara tanpa menunjukkan
Keheningan itu dan suara itu
Begitu jelas terurai dalam kata-kata
Himpitan jiwa menepis kemusykilan
Bahwa itu bukan suara
Tetapi, sekali lagi
Cukup...cukup...cukup
Seolah menghentikan
Pada bintang yang tebarkan cahaya
Hitung-hitung pengalaman
Beribu kata disuarakan: "Suara apakah itu?"
Cukup...cukup...cukup
Kata-kata bertambah jelas arah tibanya: "Oh, Al-Quran"
Pelita! Lihat ada pelita
Jariku menunjuk ke arah Al-Quran
Subhanallah, apa betul
Kutatap lewat mata hatiku, maaf bukan mata lahirku
Suara itu
Maaf, juga aku dengar bukan dengan pendengaran lahirku
Batinku, ya mata ya telinga alhamdulillah berfungsi
Inikah karunia-Mu ya Ilahi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar