Bijaksana adalah milik-Nya,
bukan milik manusia makhluk ciptaan-Nya.
Bagaimana seharusnya,
juga bukan urusannya.
Manisnya ibadah sangat ditentukan kerinduan kepada-Nya,
bukan hanya sekedar menanggalkan kewajiban atas perintah-Nya.
Mulia di sisi-Nya bukan ditentukan oleh jumlahnya,
selain kecintaan yang mendalam kepada-Nya.
Manfaat ibadah bagi muslim ada pada dirinya,
berbuat seharusnya atau seadanya.
Jika seharusnya,
bahagia hidupnya.
Kebijaksanaan Yang Mulia milik diri-Nya.
Siapa pun berhak mendapatkannya.
Kiranya segera mencintai-Nya.
Biar Dia mengeluarkan kebijaksanaan-Nya mencurahkan karunia-Nya.
Selengkapnya
bukan milik manusia makhluk ciptaan-Nya.
Bagaimana seharusnya,
juga bukan urusannya.
Manisnya ibadah sangat ditentukan kerinduan kepada-Nya,
bukan hanya sekedar menanggalkan kewajiban atas perintah-Nya.
Mulia di sisi-Nya bukan ditentukan oleh jumlahnya,
selain kecintaan yang mendalam kepada-Nya.
Manfaat ibadah bagi muslim ada pada dirinya,
berbuat seharusnya atau seadanya.
Jika seharusnya,
bahagia hidupnya.
Kebijaksanaan Yang Mulia milik diri-Nya.
Siapa pun berhak mendapatkannya.
Kiranya segera mencintai-Nya.
Biar Dia mengeluarkan kebijaksanaan-Nya mencurahkan karunia-Nya.