Selasa, 29 Maret 2011

Kebijaksanaan Yang Mulia

Bijaksana adalah milik-Nya,
bukan milik manusia makhluk ciptaan-Nya.
Bagaimana seharusnya,
juga bukan urusannya.

Manisnya ibadah sangat ditentukan kerinduan kepada-Nya,
bukan hanya sekedar menanggalkan kewajiban atas perintah-Nya.
Mulia di sisi-Nya bukan ditentukan oleh jumlahnya,
selain kecintaan yang mendalam kepada-Nya.

Manfaat ibadah bagi muslim ada pada dirinya,
berbuat seharusnya atau seadanya.
Jika seharusnya,
bahagia hidupnya.

Kebijaksanaan Yang Mulia milik diri-Nya.
Siapa pun berhak mendapatkannya.
Kiranya segera mencintai-Nya.
Biar Dia mengeluarkan kebijaksanaan-Nya mencurahkan karunia-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar