Rabu, 18 Agustus 2010

Ma'rifatullah

Melalui jalan yang tak bertepi terasa sangat sunyi,
       Samudera pun sepi dari para pencari rezeki,
Ya Robbi Engkaukah yang aku cari selama ini,
       Kini kudapati jalan yang selalu abadi setia menanti,
Beribu pasang mata hati tak mau mendekati,
       Diam tak berani untuk menyertai,
Begitu lengang tanpa ada yang menemani,
       Diriku dibuat terpanah oleh sinar yang berseri,
Kucoba untuk menatap tapi ada rasa tak berani,
       Duhai pelita begitu indah tak tampak melukai,
Ada juga yang mau menghampiri penuh asyik dalam diri,
      Wajah-Nya begitu menua tapi tak tampak asli sekali,
Mukaku tak ada tapi Wajah-Mu kudapati dalam hati,
       Seolah tak mungkin bahwa itu terjadi di dalam bingkai hati,
Ma’rifatullah orang menyebut peristiwa yang dialami,
       Seorang penempuh jalan yang sudah mencapai pada puncak rahasia ilahi,
Pintu hati kini mulai terasa terisi penuh dengan percaya diri,
       Sekalipun tak ada orang yang menyalami bunga hati tersenyum abadi,
Soal asal usul mulai menjadi panutan manusia sejati,
       Baru aku sadari tidak ada yang menempati posisi,
Bergetar sanubari yang berada di balik pujaan manusiawi,
       Sadar akan diri bahwa Allah Yang Maha Terpuji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar