Limit cobaan bodoh sudah berakhir,
Apakah masih ada alasan akal,
menipu diri,
Cobaan lain tak ada,
asal-asalan sekalipun,
Bodoh apa lagi yang ada,
sudah selesai
Kisah sedih manusia ada dalam cerita,
Melihat wajah seorang lanjut usia,
meratap lalu menangis,
Asal mula tak ada apa-apa,
di alam dunia yang fana,
Manisnya hanya jadi bahan legenda,
sudah pergi ditinggal juga
Merenungi lebah penghasil madu,
Manisnya lebih dari gula,
jadi obat bagi manusia,
Kalau saja sadar akan hakikatnya,
tak ada sedih sisakan tawa,
Miris hati laksana mulia,
lidah dan dada hanya tertawa
Kepedihan manusia akan segera sirna,
Kedatangan malam yang penuh berkah,
bangunlah hai manusia,
Ada alasan untuk lakukan doa,
hapus setiap duka dan nestapa,
Bila malam itu tiba,
bumi laksana tak ada malam gelap gulita
Pulihkan semua pilu manusia di malam mulia,
Lama sudah derita yang menimpa,
malam ajak untuk ceria,
Duka dan nestapa tak ada berita,
bahagia penuh alasan,
Bingkai pikiran kotor pun tak ada,
semua menanti malam mulia segera tiba
Apakah masih ada alasan akal,
menipu diri,
Cobaan lain tak ada,
asal-asalan sekalipun,
Bodoh apa lagi yang ada,
sudah selesai
Kisah sedih manusia ada dalam cerita,
Melihat wajah seorang lanjut usia,
meratap lalu menangis,
Asal mula tak ada apa-apa,
di alam dunia yang fana,
Manisnya hanya jadi bahan legenda,
sudah pergi ditinggal juga
Merenungi lebah penghasil madu,
Manisnya lebih dari gula,
jadi obat bagi manusia,
Kalau saja sadar akan hakikatnya,
tak ada sedih sisakan tawa,
Miris hati laksana mulia,
lidah dan dada hanya tertawa
Kepedihan manusia akan segera sirna,
Kedatangan malam yang penuh berkah,
bangunlah hai manusia,
Ada alasan untuk lakukan doa,
hapus setiap duka dan nestapa,
Bila malam itu tiba,
bumi laksana tak ada malam gelap gulita
Pulihkan semua pilu manusia di malam mulia,
Lama sudah derita yang menimpa,
malam ajak untuk ceria,
Duka dan nestapa tak ada berita,
bahagia penuh alasan,
Bingkai pikiran kotor pun tak ada,
semua menanti malam mulia segera tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar